 |
Foto Keluarga |
Ada
yang bilang tak kenal maka tak sayang, ya bagaimana bisa sayang kan
belum kenalan hehe. Jadi sekarang saya ubah, tak kenal maka ta'aruf
(kenalan). Oke, perkenalkan nama saya Arnum Hardiyanti Anjani dan
panggil saja saya Arnum. Tapi biasanya orang-orang terdekat saya memanggil dengan
nama Nanum, terutama adik-adik saya. Saya lahir di Mataram, 17 Februari
1998. Saat saya lahir dari perut ibu saya waktu itu saat matahari
sedang tenggelam, lagi
sunset di ufuk barat. Katanya, semua
keluarga bahagia menanti saya untuk lahir, karena saya adalah anak
pertama jadi sangat dinanti-nantikan walaupun bukan cucu pertama tapi
nenek dan kakek saya juga sangat bahagia, ya itu katanya. Dan
kebahagiaan keluarga saya terutama ibu dan bapak bertambah saat
mengandung adik pertama saya, dan terus bertambah kebahagiaan mereka
sampai saya mempunyai 3 orang adik. Ya, saya 4 bersaudara, adik pertama
saya adalah Risni Nur Azizah (perempuan) adik paling pengertian dan
super perhatian. Jujur, dulu saya sangat sering berselisih dengannya
saat masih anak-anak, mungkin karena usia kami yang hanya berrjarak tiga
tahun. Kami sering merebutkan mainan, makanan, dan juga perhatian.
Tapi, sekerang setelah saya remaja dan dia pun juga kami terpisah jauh
sehingga bukan perselisihan lagi yang ada namun kerinduan. Risni adalah
sosok yang pemalu jika bertemu orang baru tapi malu-maluin kalau sudah
lama haha. Bukan, dia memang sangat pemalu, jarang keluar rumah, dan
sedikit sensitif. Kata orang, perubahan itu dapat terjadi karena
beberapa faktor diantaranya adalah faktor lingkungan. Dan saya mengalami
itu di diri adik perempuan saya ini. Prilaku dan sikapnya jauh berbeda
setelah dia belajar di pondok pesantren di daerah Narmada saat dia tamat
SD. Keputusannya untuk menuntut ilmu di pondok pesantren membuat saya
kagum dan senang. saat itu saya duduk di bangku MTs dan akan masuk ke
Sekolah Menengah Atas. Bangga karena dia mengambil keputusan yang begitu
hebat, bayangkan saja di usianya yang masih terbilang belum remaja dia
berani untuk memutuskan menuntut ilmu jauh dari ibu dan bapak.
Semangatnya untuk ingin mendalami ilmu Agama dan kesungguhannya untuk
berubah dapat saya rasakan setelah dia baru beberapa minggu di pondok
pesantren tersebut. Waktu itu dia pulang karena libur hari raya Idul
Fitri dan perubahannya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dan
hubungan kamipun menjadi lebih baik karena jarang berselisih lagi
seperti waktu kanak-kanak dulu. Adik kedua saya adalah Guruh Ghatfan Ali
(laki-laki) adik yang super duper nakal dan selalu usil. Sebenarnya
saya jarang berselisih dengan Guruh, tapi sering gregetan melihat
tingkahnya yang sering berselisih dengan Risni. Predikat "nakal" itulah
yang disandang, terkadang saat dia beraksi saya sering sedih dan
berpikir apakah ini karena saya yang tidak bisa menjadi contoh yang baik
untuk adik-adik saya? apakah karena saya yang tidak bisa menjadi kakak
yang baik? apakah karena saya tidak dapat mengemban tanggung jawab
sebagai seorang kakak? dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menyalahkan
diri saya sendiri. Namun itu tidak terlalu lama, sama seperti Risni,
Guruh memutuskan untuk melanjutkan ke pondok pesantren saat tamat SD.
Dia ingin menjadi penghapal Al-Qur'an. Tapi dia memilih pondok yang
berbeda dengan tempatnya Risni, Guruh belajar di pondok pesantren di
daerah Gunung Sari. Dan sama seperti Risni, Guruh mengalami perubahan
yang lebih baik secara akhlak. Dan sekarang Guruh sudah tidak nakal lagi
tapi masih sedikit usil, mungkin itu adalah ciri khas dari sosok guruh
yang usil. Karena kami sekeluarga merasa kalau Guruh tidak usil kami
seperti merasa aada yang hilang dan rumah terasa sepi. Dan adik terakhir
saya bernama Ahmad Ilham Dinejad (laki-laki) adik yang akrab kami
panggil ejad ini adalah adik yang paling bisa menghibur kakak-kakaknya,
pusat perhatian anggota keluarga, dan kalau kumpul ejad selalu bisa
membuat kami tertawa terbahak-bahak dengan cerita-ceritanya. Ejad adalah
anak yang
overactive dan
talkactive, dia bagaikan malaikat kecil kami. Dan sekarang Ejad masih duduk di bangku SD kelas 3.
Dengan
cerita adik-adik saya itu, kalian bisa sedikit mengenal saya dengan
kehidupan saya bersama keluarga. Namun ini belum selesai, karena banyak
hal yang ingin saya ceritakan. Jadi tunggu yaa..
wahh keren, di blog aku jg ada tulisan baru jg lho hihi
BalasHapusterimakasih kak ikrom sudah mau berkunjung, hehe. oke sebentar lagi dikunjungi yaa
Hapus